2019-07-17

My customer

Kamis, 26 Juli 2019, Anjas A. Jakarta
Selamat ya dik Anjas, milenials yang sudah melek emas. Semoga barokah dan bertambah tabungan dinar emasnya


Selasa, 17 Juli 2019 Ibu Ice YW, Universitas Indonesia, Depok

Barokallah bu Ice, semoga bermanfaat dan makin bertambah dinarnya untuk melindungi aset keluarga. Terimakasih telah berbelanja di gerai kami.




Sabtu, 28 Januari 2012, bapak Danny Daboero,  Jakarta

Barokallah pak Danny, semoga bermanfaat dan makin bertambah dinarnya untuk melindungi aset keluarga. Terimakasih telah berbelanja di gerai kami.



Ahad, 12 Desember 2010, Mrs. Endang Xu

Selamat ya Mrs.Xu,, semoga segera menjadi agen dinar emas di Subang

2013-04-04


Bagaimana Inflasi Merenggut Kemakmuran Dari Kita ?

Bila Anda memasuki dunia kerja awal tahun 80-an, tahun-tahun ini Anda akan memasuki usia pensiun. Tergantung seberapa cemerlang karir Anda, tetapi bila Anda masuk kedalam kelompok terbesar dari pekerja di negeri ini – maka kemungkinannya Anda merindukan masa-masa awal Anda bekerja dahulu. Saat itu gaji Anda masih kecil tetapi terasa cukup, kini gaji Anda sudah jauh lebih besar – tetapi terasa semakin tidak cukup. Jangan salahkan pasangan hidup Anda, atau beban biaya anak-anak Anda – salahkanlah inflasi !.

Selain kenaikan biaya hidup karena bertambahnya kebutuhan seperti biaya istri dan anak-anak, inflasilah yang sesungguhnya merenggut kemakmuran dari jerih payah para pekerja. Ini berlaku di seluruh dunia, tetapi di negara yang rata-rata inflasinya tinggi – dampaknya tentu jauh lebih berat bagi masyarakatnya.

Untuk memahami pengaruh inflasi pada kemakmuran ini, saya ambilkan contoh pekerja rata-rata di tiga negara yaitu Indonesia, Amerika dan Singapura. Tiga sarjana baru dari masing-masing negara tersebut mulai bekerja pada saat bersamaan di tahun 1982. Ketika masuk bekerja yang di Indonesia digaji Rp 325,000/bulan; yang di Amerika digaji US$ 520/bulan dan yang di Singapura di gaji S$ 1,110/ bulan.

Sepanjang karirnya 30 tahun terakhir di masing-masing negara, prestasi mereka biasa-biasa saja. Mereka tidak mengalami promosi jabatan yang luar biasa. Mereka memperoleh kenaikan gaji yang sama (oleh berbagai sebab) yang bila di rata-rata adalah 10% per tahun selama tiga puluh tahun terakhir.

Berapa masing-masing gaji mereka sekarang ? Yang di Indonesia gaji mereka sekarang adalah Rp 5,671,000,- ; yang di Amerika gaji mereka US$ 9,074,- dan yang di Singapura gaji mereka adalah S$ 19,370,-. Dengan income seperti ini tingkat kemakmuran yang di Indonesia lebih rendah dari yang di Amerika dan jauh lebih rendah lagi dari yang di Singapura. Semua gaji mereka naik dengan persentase yang sama seperti grafik di bawah, mengapa yang satu lebih makmur dari yang lain ?.

Salary at Original Currencies


Itulah tingkat inflasi yang membedakannya. Untuk mengukurnya kita bisa gunakan timbangan yang adil yang menurut Imam Ghazali hanya ada dua yaitu emas (Dinar) atau perak (Dirham). Gaji masing-masing pekerja di tiga negara tersebut di tahun 1982 kurang lebih sama bila di konversikan ke Dinar yaitu 10 Dinar.

Namun setelah mengalami kenaikan gaji pada mata uang masing-masing @ 10 %, dampaknya menjadi berbeda ketika mata uang mereka ini dikonversikan ke timbangan yang sama yaitu Dinar. Yang bergaji Rupiah, bukannya naik malah turun terus sepanjang 30 tahun terakhir. Gaji mereka yang telah naik sekitar 17.5 kalinya dalam Rupiah, ternyata ketika dikonversikan ke Dinar malah turun tinggal sekitar ¼- nya. Gaji mereka yang 10 Dinar tahun 1982, kini tinggal sekitar 2.6 Dinar.

Yang bergaji US$ maupun S $ sekarang masing-masing setara dengan 40 Dinar dan 69 Dinar. Perhatikan pada grafik dibawah ketika semua penghasilan pegawai rata-rata di tiga negara tersebut dikonversikan ke Dinar.

Salary Converted to Dinar



Meskipun tingkat kemakmuran yang masih tinggi, ternyata trend kemakmuran di Amerika maupun Singapura selama 10 tahun terakhir juga mengalami kemunduran – inflasi atau penurunan daya beli uang mereka selama 10 tahun terakhir rupanya juga berjalan lebih cepat ketimbang kenaikan-kenaikan gaji mereka.

Yang mengalami dampak penurunan kemakmuran ini tentu bukan hanya masyarakat pekerja, kalangan dunia usaha-pun demikian. Bila mereka tidak berhasil tumbuh melebihi laju inflasi, maka mereka tidak akan mampu memepertahankan kemakmuran seluruh stake holder-nya (termasuk pegawainya) dan size usaha mereka secara riil akan menyusut.

Dengan gambaran yang begitu nyata tersebut, adalah naïve bila kita abaikan faktor inflasi ini dalam menjaga kemakmuran kita. Dinar atau Dirham hanyalah salah satu alat untuk melindungi kemakmuran kita agar tidak habis direnggut inflasi, banyak instrument lain yang juga berfungsi sama - seperti asset riil yang berputar dengan baik dlsb. Insyaallah.


Solusi Trilemma Ekonomi Modern…

Kita tentu familiar dengan ungkapan dilemma buah simalakama “Dimakan bapak mati, tidak dimakan ibu yang mati…”. Ekonomi modern kini memiliki komplikasi yang lebih rumit dari sekedar dilemma simalakama, setidaknya sudah menjadi trilemma simalakama “dimakan bapak dan anak mati, tidak dimakan ibu dan bapak mati, tindakan lainnya (dijual ?) ibu dan anak mati…”. Lantas diapakan seharusnya ekonomi modern ini agar tidak ada yang mati ?

Pertama yang perlu dipahami adalah masalah yang kita hadapi. Sederhananya ilustrasi disamping menggambarkan salah satu trilemma yang yang dihadapi dunia saat ini, yaitu pilihan antara sumber daya yang ada, pertumbuhan dan perubahan iklim.

Dengan apa kita tumbuh selama ini ?, dengan mengeruk sumber daya alam yang kita warisi. Berupa berbagai tambang, hasil hutan dan menghabiskan lahan-lahan produktif dan lahan konservasi menjadi rumah, pabrik dan vila. Kita mengambil  jauh lebih banyak dari yang kita berikan ke alam, lantas kita meninggalkan apa untuk anak cucu kita ? kita meninggalkan bumi yang semakin panas, air yang semakin tidak layak minum dan udara yang semakin tercemar.

Bila kita mau mengamankan sumber daya alam kita dengan berhenti mengeruk hasil tambang, berhenti menebang hutan, mengurangi pertumbuhan rumah di tanah-tanah produktif – konsekwensinya adalah pertumbuhan ekonomi juga ikut berhenti, sementara kerusakan alam yang sudah terlanjut terjadi tetap belum akan memulihkan iklim dan meredam bencana.

Bila kita fokus pada pengendalian iklim agar bumi tidak semakin panas, air tidak semakin tercemar dan polusi udara tidak semakin buruk – maka lagi-lagi pertumbuhan ekonomi akan terganggu, sumber daya alam yang terlanjur terkuras tidak akan pulih.

Lantas apa solusinya kira-kira ?, lha wong dilemma saja kita tidak punya solusinya kok, apa lagi trilemma. Tetapi Dia Yang Maha Tahu – pasti punya solusi yang dibutuhkan untuk makhluk yang diciptakanNya dengan penuh kelemahan ini. Dilengkapi makhluk yang lemah ini dengan segala petunjukNya baik secara langsung melalui kalam-Nya atau melalui utusan-Nya. Maka hanya dengan mengikuti keduanya, makhluk yang lemah ini tidak akan tersesat dalam mengatasi masalah-masalahnya, akan memiliki jalan keluar bagi setiap persoalan yang dihadapinya.

Bahwa jalan keluar itu pasti ada, itupun sudah dijanjikan olehNya. Hanya jalan keluar itu bukan untuk semua orang, jalan keluar itu khusus bagi orang yang bertakwa (QS 65 :2). Untuk sampai menjadi orang bertakwa, tentu kita harus menjadi orang beriman – orang beriman antara lain mempercayai sepenuhnya kebenaran ayat-ayatNya.

Karena dia percaya dengan kebenaran ayat-ayatNya, maka setiap persoalan yang dia hadapi dia carikan solusinya dari ayat-ayatNya atau sunnah RasulNya – bukan dari sumber yang lain yang tidak jelas.  Maka berangkat dari sini kita bisa mulai menggali petunjuk-petunjukNya pula untuk keluar dari lingkaran setan trilemma ekonomi modern tersebut di atas.

Kita bisa mulai dari memahami kesimbangan ciptaannya (QS 67 : 3-4), kemudian berinstropseksi kerusakan-kerusakan apa yang telah dilakukan oleh tangan-tangan manusia (QS 30 :41). Dari sini kita bisa mengingatkan diri kita tentang tugas kita untuk menjadi khalifah yang memakmurkan bumi (QS 11:61), bukan merusaknya. Dan berangkat dari sini pulalah kita bisa hidup dengan seimbang – adil dengan alam yang kita tinggali (QS 55 : 3-10).

Konkritnya bagaimana dengan solusi trilemma tersebut di atas ?. Salah satu solusi itu begini :

Pencemaran udara, suhu yang semakin panas, banyaknya carbon dioksida yang dilepas ke alam dlsb. antara lain bersumber dari konsumsi kita yang berlebihan terhadap bahan bakar, air dan makanan. Dalam hal makanan misalnya, kita bisa mulai dari petunjukNya :

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS 7 :31)

Bayangkan dengan berawal dari ayat ini saja, akan sangat banyak perubahan di alam yang akan bisa kita rintis. Untuk bisa makan lima kali sehari yaitu setiap pulang dari masjid (melaksanakan sholat fardhu), pasti makanan itu sederhana dan pasti kita juga tidak berlebih-lebihan dalam hal makanan.

Ketika makanan kita tidak berlebih-lebihan, kita juga akan sedikit nyampah. Emisi CO2 di alam berkurang, bumi menjadi tidak cepat panas. Karena makanan kita sederhana – tidak memerlukan pemrosesan yang berlebihan, akan sangat banyak energy yang bisa dihemat – sehingga tidak perlu menguras sumber daya alam. Bayangkan kalau istri Anda tidak perlu masak setiap hari !

Ini baru perbaikan satu aspek saja dari kebutuhan kita yaitu makanan atau food; dua aspek lain yaitu air dan api (energy) akan saya tulis lagi pada waktunya insyaAllah. Idenya adalah Dien kita pasti punya solsui yang komprehensif untuk kebutuhan mendasar manusia yang digerakkan oleh Food, Energy and Water (FEW) – yang konon kini menjadi alasan-alasan perang di dunia.

Solusi untuk FEW ini bagi kita sudah  diindikasikan oleh hadits berikut :

Orang-orang muslim itu bersyirkah dalam tiga hal, dalam hal padang rumput, air dan api” (Sunan Abu Daud, no 3745).

Ekonomi modern yang didominasi oleh kapitalisme saat ini bisa saja menghadapi trilemma yang tidak terpecahkan, tetapi bagian dari keimanan kita – kita meyakini bahwa jalan keluar itu pasti ada bagi kita !. InsyaAllah.

…Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. … Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS 65 :2-4)

2013-02-21

Emas Di Persimpangan Jalan…


Emas Dipersimpangan Jalan......

Semalam harga emas dunia jatuh ke titik terendah selama sekitar 7 bulan terakhir. Penyebab utama kejatuhannya masih sama dengan penyebab kenaikannya selama lima tahun terakhir – yaitu keputusan Federal Reserve Amerika yang terkait dengan strategy Quantitative Easing (QE)-nya. Ketika QE dilakukan 2008, 2010 dan 2012 ketiganya mendorong harga emas ke atas, dan sebaliknya kini ketika QE diperdebatkan kelangsungannya – maka harga emas jatuh. Selanjutnya akan kemana harga emas  ?

Hari-hari ini harga emas berada di persimpangan jalan yang dalam bahasa orang pasar modal disebut death cross atau persimpangan kematian. Saya sendiri kurang setuju dengan penyebutan semacam ini karena mendramatisir situasi membuatnya seolah lebih buruk dari yang sesungguhnya. Saya  lebih suka menyebutnya persimpangan jalan atau cross road, karena lebih akurat menggambarkan situasi yang sesungguhnya.

Death cross atau cross road ini adalah situasi dimana rata-rata jangka yang lebih pendek (misalnya rata-rata bergerak 50 harian atau 50 DMA) turun melewati rata-rata bergerak jangka yang lebih panjang (misalnya rata-rata bergerak 200 harian atau 200 DMA).

Penyebutan death cross lebih pada pandangan pesimistik bahwa setelah ini harga akan terus turun. Saya menyebutnyacross road karena setelah ini harga emas bisa turun lagi dan bisa pula balik naik tergantung pada time-frame  dan berbagai faktor lainnya.

Untuk kemungkinan turun, secara kwantitatif perhatikan grafik harga emas dibawah dalam US$ yang memang sedang menuju death cross-nya. Adapun secara kwalitatif setidaknya ada dua faktor yang mendorongnya turun (lagi) yaitu pertama US$ yang sedang menguat relatif terhadap sejumlah mata uang pembandingnya, kedua hasil rapat FOMC yang memperdebatkan kelangsungan Quantitative Easing tersebut di atas – yang kemungkinan juga akan berlanjut pada rapat FOMC berikutnya di bulan Maret 2013 ini.

Source : StockCharts.com



Untuk kemungkinan naik, secara kwantitatif saya ambil data harga emas di Indonesia yang terjadi selama lima tahun terakhir seperti pada grafik di bawah. Perhatikan bahwa death cross bukan merupakan akhir dari perjalanan naik harga emas. Dia merupakan koreksi untuk beberapa  bulan sebelum akhirnya balik ke trend semula.

Source : GeraiDinar's Gold Statistics


Secara kwalitatif-nya adalah faktor fundamental ekonomi Amerika yang masih dibebani dengan hutang, yang kemungkinan menjadi isu besar lagi manakala eksekutif dan legislatif mereka berdebat dalam menentukan plafon pinjaman di bulan Mei 2013 nanti.

Peluang harga emas kembali naik dalam Rupiah juga dimungkinkan oleh dua faktor  yaitu pertama menguatnya Dollar akan membuat nilai tukar Rupiah keteter mengejarnya – sehingga penurunan harga dalam Dollar akan ter-offsetsebagian oleh pelemahan Rupiah terhadap Dollar. Kedua adalah faktor ketidak pastian politik menjelang pemilu legislatif dan eksekutif 2014, situsi politik ini kemungkinan akan berpengaruh pada melemahnya Rupiah yang berarti juga menaikkan harga emas.

Intinya adalah, penurunan harga emas yang significant dalam beberapa hari terakhir masih mungkin untuk terus turun lagi – namun peluang kembalinya naik juga dimungkinkan dalam beberapa bulan kedepan seperti statistik yang saya sajikan pada grafik 5 tahunan tersebut di atas.

Walhasil saran saya tetap sama dengan saran-saran sebelumnya, yaitu jangan berspekulasi dengan emas !. Wa Allahu A’lam.

2013-01-21

WYSIWYG…


What You See Is What You Get (WYSIWYG) awalnya adalah  istilah di dunia komputer untuk meng- edit text atau gambar, dimana hasil akhir berupa cetakan atau tampilan di media lain akan sama dengan yang nampak di monitor yang digunakan untuk editing. Istilah ini belakangan berkembang untuk membangun karir, usaha,  investasi maupun berbagai aktivitas lainnya yang berorientasi hasil.

Bayangkan Anda yang pernah belajar word processor atau HTML di era pra WYSIWYG misalnya, untuk bisa mengetik rata kiri-kanan, mengetik tebal dan mengetik italic saja Anda harus mengetahui/mengingat begitu banyak kode-kode tagyang tidak mudah diingat.

Setelah berkembangnya system WYSIWYG, asal Anda bisa mengetik saja – semua akan bisa diatur dengan mudah tanpa perlu menghafal satu-pun tag pengetikan. Semua sudah ada di layar monitor Anda untuk bisa mengatur rata kiri-kanan, tebal tipis, cetakan miring dan bahkan menampilkan gambar sesuai hasil akhir yang Anda kehendaki.

Kemudahan system WYSIWYG inilah yang kemudian meng-ilhami para perancang karier, penggagas ide usaha, pengembang produk investasi dlsb. untuk memudahkan rancangannya sedekat mungkin dengan hasil yang ingin dicapai.

Untuk Anda yang ingin membangun karier professional di tempat Anda bekerja saat ini misalnya, pencapaian Anda insyaAllah akan bisa maksimal bila Anda bisa menuangkan visi karier Anda dengan begitu tajam dan jelas. Tangga demi tangganya, kwalifikasi demi kwalifikasi yang terus harus Anda raih dan juga prestasi demi prestasi yang harus Anda rintis.

Demikian pula bila Anda ingin merintis sebuah usaha, boleh jadi awalnya hanyalah sebuah mimpi besar Anda. Tetapi begitu Anda bisa merangkai snapshot-snapshot mimpi yang tidak jelas menjadi sebuah visi yang sangat tajam, kemudian mampu pula menjabarkannya menjadi misi, strategi  dan aksi – maka mimpi yang kemudian menjadi visi itupun akan membuahkan hasil WYSIWYG – What You See Is What You Get – Apa Yang Anda Lihat Itulah Yang Anda Peroleh.

Prinsip kerja WYSIWYG adalah semakin jelas dan detil Anda bisa menjabarkan suatu ide atau visi Anda, maka semakin dekat pula dia pada kenyataan atau hasil yang Anda ingin capai.

Sebagai contoh Anda yang mengikuti situs ini dari awal, Anda masih ingat lebih dari 4 tahun lalu – tepatnya tanggal 21 November 2008, di situs ini saya menulis  “Muzara’ah : Revolusi Hijau Yang InsyaAllah Segera Kita Mulai”, padahal saat itu kami belum mengelola sejengkal kebun-pun dan belum pula menanam sebatang pohon-pun.

Tetapi kemudian ketika mimpi itu kami rangkai menjadi visi, dengan bekerja keras dan terus memohon pertolonganNya – Alhamdulillah setelah empat tahun berlalu sangat banyak yang perlu kami syukuri. Beratus hektar lahan berhasil kami kelola dengan makmur dan beratus ribu pohon berhasil kami tanam. Ilustrasi-ilustrasi di bawah adalah sebagian foto foto pembibitan ratusan ribu pohon lagi yang InsyaAllah masih akan terus kami tanam.

Pembibitan Kopi dan Karet @CaliphaLand
Pembibitan Kopi dan Karet @CaliphaLand


Di mana kami akan menanamnya ?, disitulah WYSIWYG itu berguna !

Berangkat dari pengalaman menuangkan mimpi menjadi visi untuk mencapai suatu hasil – WYSIWYG, maka kamishare dengan jelas pengalaman tersebut melalui situs ini ataupun melalui copy darat dalam berbagi bentuknya.

Ada yang bentuknya Pesantren Wirausaha, ada Tour de Keboen, ada Vision Sharing dan Workshop seperti yang insyaAllah kita adakan untuk tanggal 02/02/2013 nanti dan ada juga yang sifatnya praktek langsung terjun usaha bareng.

Pembenihan Nilam @CaliphaLand
Pembenihan Nilam @CaliphaLand


Untuk yang terakhir inipun bentuknya macam-macam, ada yang syirkah seperti yang kami lakukan dengan anak-anak muda brilliant dari IPB, UI dan ITB dalam sejumlah ide kreatif mereka. Ada yang sifatnya mudharabah seperti yang kami lakukan dengan pengelolaan kebun, peternakan dlsb.

Untuk kebun-pun ada dua jenis lagi, yaitu konsep KKP (Kepemilikan Kebun Produktif) yang sudah beberapa bulan kami sosialisasikan – tinggal untuk kick-off-nya menunggu ketersediaan lahan-lahan KKP yang bener-bener clear and clean, ada pula yang menggunakan jalur Private Equity dengan akad syirkah atau mudharabah seperti yang sudah berjalan di beberapa kebun.

Beda keduanya adalah terletak pada status tanahnya. Bila tanah-tanah asal yang  akan kami kelola tersebut adalah tanah-tanah SHM (Sertifikat Hak Milik) atau yang mungkin di-SHM-kan (seperti yang berasal dari tanah girik, AJB dlsb) , maka tanah-tanah tersebut tetap dipertahankan dalam bentuk SHM atas nama para pembeli – kemudian tinggal pengelolaannya saja yang dikerjasamakan dalam program KKP.

Sayangnya mayoritas tanah-tanah luas yang ada di Jawa ini sudah bukan lagi tanah SHM atau yang bisa di SHM-kan. Tanah-tanah luas tersebut umumnya tersedia dalam bentuk HGU (Hak Guna Usaha), dan HGU ini tidak untuk diperjual belikan.


Contoh Private Equity Kebun @CaliphaLand
Contoh Private Equity Kebun @CaliphaLand


Lantas bagaimana kita bisa menggarap tanah luas HGU ini seperti yang sudah kami lakukan selama ini ?, caranya adalah dengan membeli perusahaan-perusahaan pemilik HGU tersebut. Karena HGU melekat pada perusahaan yang mengantongi ijin HGU, maka membeli perusahaannya otomatis membeli aset-nya berupa HGU ini plus aset-aset lain yang ada pada perusahaan tersebut.

Membeli perusahaan pemegang HGU tentu dibutuhkan modal yang banyak, maka di situlah peluangnya dimana Anda bisa terlibat. Yaitu bersyirkah dengan kami mengumpulkan dana untuk kemudian melalui private equity masuk ke perusahaan-perusahaan pemegang HGU tersebut.

KKP ataupun Syirkah Private Equity (SPE) keduanya adalah bentuk investasi yang WYSIWYG, jelas sekali objek investasinya – yaitu kebun-kebun yang Anda beli (KKP), atau perusahaan-perusahaan perkebunan yang Anda beli sahamnya (SPE) –tetapi dia bukan perusahaan publik.

Mengapa kami pilih perusahaan private bukan publik ?, karena dalam analisa kami perusahaan publik tidak WYSIWYG !. Kok bisa ?, karena terlalu banyak faktor (tag!) yang mempengaruhi nilai saham (hasil akhir !)nya – sehingga orang yang berpengalaman di bursa saham sekalipun bisa terkecoh.

Perusahaan bisa tiba-tiba anjlog harga sahamnya padahal kinerja lagi naik, atau sebaliknya perusahaan nilai sahamnya naik padahal hasil operasinya lagi jeblog. Banyaknya faktor yang berada di luar kendali manajemen maupun investor inilah yang membuat investasi di perusahaan publik menjadi tidak WYSIWYG.

Sebaliknya diperusahaan private yang kita terlibat langsung dalam pengelolaannya, kita bisa mengikuti day to daykinerja perusahaan – dan insyaAllah kita bisa tahu bagaimana nilai aset perusahaan naik secara riil dan tahu pula sebabnya bila nilai perusahaan turun.

Dengan konsep WYSIWYG ini pula Anda akan mudah melakukan judgment apakah Anda aman untuk ikut didalamnya atau tdak. Bila dalam ukuran pemahaman Anda secara maksimal Anda bisa melihat begitu jelas dari A sampai Z-nya, seperti melihat sesuatu proses dalam kaca – maka itu jenis investasi WYSIWYG yang insyaAllah aman untuk Anda.

Sebaliknya bila berinvestasi itu seperti memasukkan uang Anda dalam kotak hitam – black box, yang Anda tidak tahu diproses seperti apa di dalamnya kemudian pokoknya Anda dijanjikan keuntungan tertentu – maka investasi black box – demikian bukan jenis investasi WYSIWYG. Jatuhnya bisa riba, gharar/speculative atau bahkan maisir/gambling.

Peminat lebih detil bentuk investasi WYSIWYG – What You See Is What You Get – Apa Yang Anda Lihat Adalah Apa Yang Anda Peroleh di bidang pertanian ini, insyaAllah akan kami undang untuk presentasi lebih detil pada waktunya – termasuk yang sudah mendaftar di program KKP sebelumnya. InsyaAllah.